Laman

Sabtu, 25 Februari 2012

Dayu yang Membayangkan Dirinya Jadi Taka

Dayu yang Membayangkan Dirinya Jadi Taka 
Cerpen: Sunaryono Basuki Ks 

aka memang perempuan cantik dan anggun, demikian menurut Dayu. Dia tidak banyak bicara, senyumnya selalu tipis membayang seolah awan yang melintas di langit. Dua orang anak lelakinya juga tak banyak bicara, keduanya tampan, mungkin perpaduan antara keperwiraan ayahnya dan kelembutan ibunya. Dan ketika kisah Taka berlanjut dalam kesedihan yang tak ditonjolkan, Dayu malahan membayangkan dirinya jadi Taka. Cantik anggun, lembut. Tubuhnya yang jenjang, rambutnya hitam legam dan terurai panjang bak direbondingi
Suami Taka gugur dalam pertempuran melawan Tom. Teman-temannya hendak segera menghabisi nyawa Tom namun Katsumoto melarangnya. Tom merupakan manusia langka dengan ilmu bela diri yang sangat tinggi, demikian pikir Katsumoto. Karena itu dia menahan Tom untuk mempelajarinya.
"Aku membawamu untuk mempelajarimu," katanya.
Dalam pertempuran melawan para ksatria itu, Tom justru menunjukkan teknik bela diri tertinggi, teknik yang justru hanya dikuasai oleh mereka- mereka yang benar-benar empu dalam bidang ilmu bela diri. Tom melancarkan teknik lingkaran penuh ketika membabat musuh-musuh yang mengepungnya. Bak bulan penuh yang menyinarkan cahayanya ke sekitar sekaligus melumpuhkan musuh-musuhnya. Tom jatuh tersungkur bukan lantaran ilmunya yang rendah, tetapi karena dia kehabisan tenaga karena telah membunuh banyak orang. Saat itulah suami Taka sangat bernafsu untuk membunuhnya. Serangan pertamanya dapat ditangkis dari posisi telentang di tanah. Serangan kedua pasti akan mencabut nyawanya. Namun, pada saat yang sangat kritis saat suami Taka sudah mengayunkan pedang hendak menghabisi nyawa Tom, lelaki itu justru mengarahkan tombaknya ke arah dada suami Taka, dan jatuhlah lelaki perkasa itu ke tanah.ii
Katsumoto karena ilmunya yang tinggi dapat melihat kelebihan Tom. Seorang praktisi ilmu bela diri akan belajar serangan lurus kedepan dengan tangan atau kaki sebagai serangan paling sederhana. Kemudian dia akan belajar melancarkan serangan lurus ke samping, juga dengan tangan atau kaki. Dia masih harus mempelajari serangan ke belakang, lalu serangan setengah lingkaran yang berupa serangan tangan seperti serangan burung garuda, tendangan sabit, dan banyak yang lain.iii
Selanjutnya harus dipelajari serangan melingkar penuh, dan lebih tinggi dari itu dipercaya sebagai teknik "putri bersembahyang" yang gerak-geriknya sangat sederhana namun dapat diandalkan.
Tom ditawan oleh Katsumoto selama musim dingin di desa para samurai, dimana dia yang luka parah, dipelihara oleh Taka di rumahnya, dibenci oleh para samurai, namun disayang anak-anak Taka. Ketika musim semi tiba dan sakura yang berwarna merah muda berkembang, Dayu ikut menitikkan air matanya dan bersimpati pada Taka yang diharapkannya akan mendapat Tom sebagai ganti suaminya yang justru mati di tangan Tom.
Ini semua lantaran kuliah Introduction to Literature gagal ditampilkan, padahal kuliah yang mengambil tempat di lab bahasa komputer yang berharga satu M itu memakai program power point. Program modern ini akan gagal kalau listrik padam atau salah satu alatnya macet. Dan yang tak bisa menyala justru monitor di meja console table. Apaboleh buat. Kuliah diganti dengan pertunjukan film lewat VCD player serta LCD projector yang untungnya tak ikut macet. Dayu dan teman-temannya yang kebanyakan perempuan larut dalam kisah Taka dan Tom. Di kelas itu hanya ada Cok Anre yang paling gendut, Agus, Nanok, Bayu, Suardika, sisanya mahasiswi seperti Angel, Asri, Ayu, Sonya, Ari, Kembarini dan Sukarini, dua Dian, Cahyanti, dan sepuluh perempuan yang lain.
Walaupun cerita itu sama sekali tidak melancarkan sugesti bahwa Tom nantinya akan bersatu dengan Taka, mayoritas mahasiswi mengharapkan hal itu akan terjadi, seolah mereka ingin mewujudkan impian mereka sendiri tentang seorang perempuan cantik dan lelaki yang perkasa. Demikian juga dengan Dayu.
Ada apa dengan Dayu Eka yang berasal dari Klungkung ini yang baru berusia dua puluh tahun namun sudah duduk di semester V? Apa dia sedang jatuh cinta? Memang kebanyakan mereka sudah punya pacar. Ari dengan Agus teman sekelas, Cahyanti punya Yudha yang tak tinggal sekota, Asri yang punya pacar di jurusan lain, Sonya yang nempel terus ke Ole sambil sekali-sekali bertengkar. Rata-rata mereka sudah punya pacar, namun Dayu yang tinggi semampai, yang tingginya melebihi tinggi dosennya yang sudah tergolong tinggi, apakah dia juga punya pacar, atau hanya sekadar membayangkan dirinya punya pacar? Tak seorang pun yang tahu.
Dayu sendiri ternyata tidak tahu. Memang beberapa orang mencoba mendekatinya, namun dia tak begitu peduli. Lalu mereka seorang demi seorang mundur, mungkin merasa tidak setinggi Dayu. Hal ini tentu sangat menyulitkan, terutama kalau para lelaki itu kurang PD.iv Dayu benar-benar tidak tahu, apakah dia tertarik pada Gus Tu, pada Gung Nik, pada Ngurah Parsua.v
Sejak sebelum berangkat kuliah di IKIP Negeri Singaraja, Dayu sudah wanti-wanti dipesani oleh Dayu Biyangvi agar berhati-hati memilih pacar. Di antara keluarga di griyavii ada Gus Tu, sarjana ekonomi yang sudah bekerja di Bank Mandiri Denpasar, ada Gus Semadi, sarjana teknik yang juga sudah bekerja di sebuah industri otomotif di Surabaya. Mereka pasti sabar menunggu dengan sabar sampai Dayu lulus menjadi sarjana pendidikan. Mereka akan menjadi pasangan yang serasi, antara seorang Ida Bagus dan Ida Ayu.
Sudah banyak contoh sebelumnya. Dayu Cenikviii yang kesana kemari selalu bersama Yitno yang dipuja dan dicintainya itu, akhirnya tak berani melanggar keinginan keluarga besarnya. Dia menikah dengan sepupunya, Bli Gus yang memberinya bayi yang sudah berusia satu tahu.
Apakah Dayu takut melanggar keinginan keluarga? Dia sendiri tak tahu, sebab dia memang belum punya pacar, karenanya tak pernah merasakan bagaimana berpacaran, namun dia membayangkan dirinya menjadi Taka, wanita cantik, anggun dan lembut yang ditinggal mati oleh suaminya namun secara mendalam disayangi pula oleh Tom. Akankah dia harus menjadi seorang janda lebih dahulu sebelum bertemu dengan lelaki perkasa seperti Tom? Alangkah pedihnya membayangkan Taka yang ditinggal oleh suaminya, namun alangkah manisnya membayangkan Taka yang disayang oleh musuh suaminya. Tom pernah meminta maaf, namun Taka memaafkannya dengan mengatakan:
"Kau melaksanakan tugasmu, dan suamiku melaksanakan tugasnya. Tak ada yang perlu disesali."
Kehidupan mengalir begitu saja dan tak seorang pun dapat menolaknya, dan hal itu dirasakan oleh Dayu dengan sepenuh hati. Dia merasa bersedia menerima nasib sebagaimana Taka menerima nasibnya. Siapakah yang memberinya sikap bijak ini?
Dayu berpikir keras. Siapakah dia? Apakah kedua orangtuanya? Apakah kakek dan neneknya? Teman-temannya?
Dia benar-benar tidak ingat. Mungkin dosennya yang sekali-sekali menyelipkan ajaran kebijaksanaan dalam kuliahnya, dalam menyebut karya seorang pengarang di suatu masa.
Ketika film diputar mendekati akhir, Kadek menangis sampai didengar oleh teman-temannya yang sebagian justru tertawa. Dia menangis lantaran semua samurai habis dibabat dengan senapan mesin. Pertempuran yang tak adil. Bahkan komandan dalam pertempuran itu meneteskan airmata, walaupun dia berada di pihak musuh para samurai. Sebagai perwira tentara kerajaan, dia dapat memahami sifat bushido para samurai. Semangat berkorban. Mereka tidak dibayar, namun bersedia mengorbankan nyawanya demi kaisar Jepang. Dan ketika Kasimoto ditolong oleh Tom melaksanakan harakiri, tangis Kadek makin meledak dan sebagian temannya tetap tertawa. Dayu memprotes. Dalam gelap ruangan dia berdiri dan berteriak:
"Jangan tertawa! Lihat pengorbanannya, lihat tragedi yang tak adil!"
Teman-teman Dayu tersentak, dan Kadek juga berhenti menangis, sementara film tetap berputar dan adegan terakhir pun tiba. Tom kembali ke desa Kasimoto, sendirian, kembali ke dunia yang dirasa sangat sesuai dengan dirinya saat dia menjadi bosan dengan segala macam pertempuran. Pertempuran-pertempuran yang menambah ketakutannya pada kematian. Namun, di desa itu ada Taka, ada anak-anak Taka yang takut kehilangan Tom sebagaimana mereka telah kehilangan ayah mereka. Dan Taka hanya tersenyum tipis, dan senyum itu justru memberi Dayu harapan tentang masa depan. Masa depan yang akan terus mengalir, kemana, tidak tahu, tetapi diharapkan akan mengikuti alir yang menghanyutkan Taka ke masa depan. Akankah ada Tom yang akan datang, Dayu tidak takut, sebab kehidupan mengalir terus tanpa dapat dibendung oleh manusia.u
Singaraja, 23 Desember 2004
Catatan kaki:
i Direbonding= bunyi iklan shampoo di TV
ii Dari film "The Last Samurai", dibintangi oleh Tom Cruise, yang memerankan Kapten Argrenl.
iii Nama teknik serangan dalam silat "Perisai Diri" yang diciptakan oleh RMS Dirdjoatmodjo.
iv PD= percaya diri
v Ketiga nama itu mengacu pada nama orang-orang berkasta, sebagaimana adanya Dayu yang Ida Ayu.
vi Dayu Biyang= ibu yang begelatr kasta Dayu
vii Griya =kediaman keluarga besar yang bergelar Ida bagus
viii Cenik berarti kecil, panggilan pada Dayu yang memang bertubuh kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar