Senin, 21 November 2011

Ragam Penelitian menurut Paradigma Keilmuan

Ragam Penelitian menurut Paradigma Keilmuan

Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan
dengan penelitian, yaitu: (1) positivisme, (2) rasionalisme, dan (3) fenomenologi. Ketiga
macam penelitian ini dapat dibedakan dalam beberapa sudut pandang (a) sumber
kebenaran/teori, dan (2) teori yang dihasilkan dari penelitian.
Dari sudut pandang sumber kebenaran, paradigma positivisme percaya bahwa
kebenaran hanya bersumber dari empiri sensual, yaitu yang dapat ditangkap oleh
pancaindera, sedangkan paradigma rasionalisme percaya bahwa sumber kebenaran tidak
hanya empiri sensual, tapi juga empiri logik (pikiran: abstraksi, simplifikasi), dan empiri etik
(idealisasi realitas). Paradigma fenomenologi menambah semua empiri yang dipercaya
sebagai sumber kebenaran oleh rasionalisme dengan satu lagi yaitu empiri transendental
(keyakinan; atau yang berkaitan dengan Ke-Tuhan-an).
Dari pandangan teori yang dihasilkan, penelitian dengan berbasis paradigma
positivisme atau rasionalisme, keduanya menghasilkan sumbangan kepada khazanah ilmu
nomotetik (prediksi dan hukum-hukum dari generalisasi). Di lain pihak, penelitian berbasis
fenomenologi tidak berupaya membangun ilmu dari generalisasi, tapi ilmu idiografik (khusus
berlaku untuk obyek yang diteliti). Sering ditanyakan manfaat dari ilmu yang berlaku lokal
dibandingkan ilmu yang berlaku umum (general). Keduanya saling melengkapi, karena ilmu
lokal menjelaskan kekhasan obyek dibandingkan yang umum. Misal, kini sedang
berkembang ilmu tentang ASEAN (ASEAN studies). Manfaat dari ilmu semacam ini dapat
dicontohkan sebagai berikut: di negara barat, banyak orang ingin berdagang di ASEAN;
agar berhasil baik, mereka perlu mempelajari tatacara/kebiasaan/kultur berdagang di
ASEAN, maka mereka mempelajari ilmu lokal yang menjelaskan perbedaan tatacara
perdagangan di kawasan tersebut dibanding tatacara perdagangan yang umum di dunia.
Untuk lebih menjelaskan perbedaan antar ketiga macam penelitian berbasis tiga
macam paradigma yang berbeda tersebut, di bawah ini (lihat Tabel Ragam-1)satu per satu
dibahas lebih lanjut, terutama dari (a) kerangka teori sebagai persiapan penelitian, (b)
kedudukan obyek dengan lingkungannya, (c) hubungan obyek dan peneliti, dan (d)
generalisasi hasil—sumber: Muhadjir (1990).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar