Senin, 21 November 2011

Ragam Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Logika internal)

Ragam Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Logika internal)

Buckley dkk. (1976: 23) menjelaskan arti metodologi, strategi, domain, teknik,
sebagai berikut:
1) Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi strategi, domain, dan teknik
yang dipakai untuk mengembangkan teori (induksi) atau menguji teori (deduksi).
2) Strategi terkait dengan sifat alamiah yang esensial dari data dan proses data tersebut
dikumpulkan dan diolah.
3) Domain berkaitan dengan sumber data dan lingkungannya.
4) Teknik terkait dengan alat pengumpulan dan pengolahan data. Teknik dibedakan dua
macam, yaitu:
a) Teknik “formal” merupakan teknik yang diterapkan secara obyektif dan
menggunakan data kuantitatif.
b) Teknik “informal” merupakan teknik yang diterapkan secara subyektif dan
menggunakan data kualitatif.
6— Ragam Penelitian
Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa strategi berkaitan dengan “cara” kita
melakukan pengembangan atau pengujian teori. Berkaitan dengan strategi, ragam penelitian
dapat dibedakan menjadi empat, yaitu penelitian: (1) opini, (2) empiris, (3) kearsipan, dan
(4) analitis.

1. Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu
permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual).
Terdapat banyak ragam metode/teknik yang dapat dipakai untuk penelitian opini
perorangan, salah satunya yang populer dan formal adalah: metode penelitian survei (survey
research)- lihat buku Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta.
. Selain itu, penjaringan persepsi perorangan yang informal dapat dilakukan
dengan teknik wawancara.
Untuk mengumpulkan opini kelompok, secara formal, dapat dipakai metode Delphi.
Metode ini dilakukan terhadap kelompok pakar, untuk mengembangkan konsensus—atau
tidak adanya konsensus—dengan menghindari pengaruh opini antar pakar-lihat buku Stephen Isaac dan William B. Michael, 1981, Handbook in Research and Evaluation. Edisi
kedua. Edits publishers, San Diego, California, hal. 114 -115. Teknik informal
untuk menggali opini kelompok dapat dilakukan antara lain dengan curah gagas
(brainstorming)- lihat buku Alex F. Osborn, 1963. Applied Imagination: Principles and Prosedures of Creative
Problem-Solving. 3rd Edition. Charles Scribner's Sons, New York, hal. 156. Cara ini dilakukan dengan (a) menfokuskan pada satu masalah yang
jelas, (b) terima semua ide, tanpa disangkal, tanpa melihat layak atau tidak, dan (c)
katagorikan ide-ide tersebut.

2. Penelitian Empiris
Empiris terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri oleh peneliti.
Penelitian empiris dapat dibedakan dalam tiga macam bentuk, yaitu: studi kasus, studi
lapangan, dan studi laboratorium. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dari dua
sudut pandang, yaitu: (a) keberadaan rancangan eksperimen, dan (b) keberadaan kendali ekperimen.

Teknik observasi merupakan teknik yang dapat dipakai untuk ketiga macam
penelitian empiris di atas. Selain itu, untuk studi lapangan dapat dipakai teknik studi waktu
dan gerak (time and motion study), misal dibantu dengan peralatan kamera video, TV
sirkuit rertutup, atau alat “penangkap” kejadian (sensor) dan perekam yang lain. Untuk
studi laboratorium dapat dilakukan antara lain dengan simulasi (misal dengan komputer).

3. Penelitian Kearsipan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita
bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekonder, dan (3) fisik. Dua tipe yang pertama
berkaitan dengan arsip tertulis, tape, dan bentuk -bentuk lain dokumentasi. Arsip primer
adalah rekaman fakta langsung oleh perekamnya (misal: data perkantoran), sedangkan arsip
sekunder merupakan hasil rekaman orang/pihak lain. Tipe ketiga, yaitu arsip fisik, dapat
berupa batu candi, jejak kaki, dan sebagainya.
Teknik informal dalam penelitian ini berupa antara lain: scanning dan observasi.
Teknik formal untuk arsip tertulis primer dapat dilakukan dengan metode analisis isi
(content analysis). Terhadap arsip sekunder dapat dilakukan teknik sampling, sedangkan
terhadap arsip fisik dapat dilakukan antara lain dengan pengukuran erosi dan akresi (untuk
penelitian arkeologi).

4. Penelitian Analitis
Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini,
empiris atau kearsipan. Penelitian tersebut perlu dipecahkan secara analitis, yaitu dilakukan
dengan cara memecah problema menjadi sub -sub problema (atau variabel-variabel) dan
dicari karakteristik tiap sub problema (variabel) dan keterkaitan antar sub problema
(variabel). Penelitian analitis sangatmenggantungkan diri pada logika internal penelitinya,
sehingga subyektivitas peneliti perlu dihindari. Untuk itu, penelitian analitis perlu
mendasarkan diri pada filsafat atau logika.
Terdapat berbagai teknik formal dalam penelitian analitis, antara lain: logika
matematis, pemodelan matematis, dan teknik organisasi formal (flowcharting, analisis
jaringan, strategi pengambilan keputusan, algoritma, heuristik). Catatan: Riset operasi merupakan pengembangan dari penelitian analitis. Teknik informal untuk penelitian analitis
meliputi antara lain: skenario, dialektik, metode dikotomus, metode teralogis —lihat Buckley
dkk. (1976: 27).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar