Menghormati Tamu
Waktu liburan, Basit berkunjung ke rumah Udin. Setelah ngobrol lama di rumah, Basit berkata: “Eh din, ada hadis begini, ‘barangsiapa yang mencintai Allah dan rasulNya, maka hormatilah tamunya’”.
“Kamu ini anak yang tidak menghormati tamu, masak dari tadi aku dibiarkan tidak dikasih makanan dan minuman” Lanjut Basit
Mendengar hal itu, Udin yang terkenal cerdas itu bilang:
“Memang sengaja Sit, aku males liat muka kamu saat ngemil dan minum, kayak HP lagi di ces, diem mulu. Di samping itu, ada hadis begini bunyinya: ‘Tamu itu layaknya mayit’ jadi tergantung pada tuan rumah, ga boleh minta-minta macem-macem!”
Telur yang Haram dimakan
“Eh Sit kenapa ya semua telur itu boleh dimakan, padahal hewannya tidak semuanya boleh dimakan?” Tanya Sutar
“Sebenarnya ada telur yang tidak boleh dimakan” tutur Basit
“Telur apaan?”
“Masak kamu tidak tau Sit?”
“Bener ga tau?”
“Bener aku tidak tau” jawab Sutar
“Telurmu!” teriak Basit.
“Telurmu juga goblok!” teriak Sutar membalas
Pandangan Iblis
Suatu hari Sutar dan Udin bersitegang dan bertengkar masalah jadwal piket. Namun, Sutar yang terkenal nakal itu mencari jalan damai dengan temannya. Sementara itu Udin terus menetapnya dengan geram.
Tiba-tiba Sutar berkata:
“Hai kawan, Rasul pernah bersabda ‘Pandangan adalah anak panah beracun yang berasal dari iblis’, santailah jangan melotot begitu!!”
Namun saking sebelnya, dengan mata masih melotot, Udin langsung membalas:
“Iya, kamu itu iblisnya tau….!!”
“Haaa?”
Perut diganjal Batu
Sudah lima hari orang tua Basit tidak menjenguknya, padahal uangnya sudah habis sejak lima hari itu pula. Pada lima hari itu ia selalu berpuasa dan menanak nasi dengan Bahi. Pada hari ke enam, Bahi keheranan melihat perut basit seperti membesar dan melebar.
“Ada apa dengan perutmu Sit?” Tanya Bahi
“Aku sedang melaksanakan sunnah rasul” jawabnya sambil meringis menahan sakit
“Apa itu?”
“Mengganjal perut dengan batu biar perutku ga terasa keroncongan” jawabnya
Hahahahaha..
BalasHapus