Kakawin Kawin
Aku datang. Aku datang padamu.
Dengan pakaian pengantin.
Kujemput kau ke rumahmu
dan kubawa ke gereja.
Aku datang. Aku datang padamu.
Kubawa ke langit beledu.
Fajar pertama kaum wanita
kusingkapkan padamu dengan perkasa.
Maka hujan pun turun
karena hujan adalah rahmat
dan rahmat adalah bagi pengantin.
Angin jantan yang deras
menggosoki sekujur badan bumi
menyapu segala nasib yang malang.
Pohon-pohonan membungkuk
bamboo dan mahoni membungkuk
segala membungkuk bagi rahmat
dan rahmat hari ini
adalah bagi penganti.
Aku datang. Aku datang padamu.
Dan hujan membersihkan jalanan
Kuketuk pintu rumahmu
dan rahmat sarat dalam tanganku.
Kau gemetar menungguku
dengan baju pengantin hijau
dan sanggulmu penuh bunga.
Permata-permata yang gemerlapan di tubuhmu
bagai hatimu yang berdebar-debar
gemerlapan
menunggu kedatanganku.
Dengan pakaian pengantin.
Kujemput kau ke rumahmu
dan kubawa ke gereja.
Aku datang. Aku datang padamu.
Kubawa ke langit beledu.
Fajar pertama kaum wanita
kusingkapkan padamu dengan perkasa.
Maka hujan pun turun
karena hujan adalah rahmat
dan rahmat adalah bagi pengantin.
Angin jantan yang deras
menggosoki sekujur badan bumi
menyapu segala nasib yang malang.
Pohon-pohonan membungkuk
bamboo dan mahoni membungkuk
segala membungkuk bagi rahmat
dan rahmat hari ini
adalah bagi penganti.
Aku datang. Aku datang padamu.
Dan hujan membersihkan jalanan
Kuketuk pintu rumahmu
dan rahmat sarat dalam tanganku.
Kau gemetar menungguku
dengan baju pengantin hijau
dan sanggulmu penuh bunga.
Permata-permata yang gemerlapan di tubuhmu
bagai hatimu yang berdebar-debar
gemerlapan
menunggu kedatanganku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar